Rangkuman Materi Ilmu Budaya Dasar Bab 1
BAB 1 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIAManusia di alam dunia ini memegang peran yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.
Dalam ilmu eksakta : manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang memberntuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi).
Dalam ilmu-ilmu sosial : manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan, makhluk berbudaya, sering disebut homo humanus, dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
-
- Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang waktu.
- Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
- Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara sepiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta uang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahiriyah kebudayaan.
- Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
1. id
Struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.
2. Ego
Sturktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Lingkungan yang dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
3. Superego
Struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujud konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tapi abadi. Jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan.
b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan kudayaannya, karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan adanya akal manusai mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya perasaan, amnusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
- Perasaan Intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
- Perasaan Estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
- Perasaan Etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
- Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan diri yang lain.
- Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
- Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi,genetika, dan lain sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagukan dan mengunkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusi menghayati pertemuannya dengan Tuhan.
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimilki masyarakat itu. kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta dari kata “budhayah” yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilakan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsukan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yan harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
D. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstral, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. kompleks aktivitas berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diammati atau diobservasi. wujud ini sering disebut sistem sosial.
3. wujud sebagai benda aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai pengunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
E. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
kaitan manusia dan kebudayaan tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obektifitas
proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusai dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi
proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Referensi :
- https://dewirosdyana.wordpress.com/ilmu-budaya-dasar/bab-1-manusia-dan-kebudayaan/
Komentar
Posting Komentar